ANCYLOSTOMIASIS

Agus Fajar, S.SI
0
Semua Berbeda- Sahabat Blogger yang luar biasa, dalam kesempatan kali ini saya ingin membagikan sebuah artikel yang berjudul
“ANCYLOSTOMIASIS”
 berikut uraian artikelnya :



  1.     Sejarah
Sejarah Cacing Tambang Cacing tambang pertama kali ditemukan di Mesir 1500 SM, yang digambarkan sebagai penyakit jiwa d itandai dengan anemia. Ibnu Sina seorang tabib Persia abad 11 menemukan cacing pada beberapa pasien dan terkait dengan penyakit mereka.
Kemudian terlihat kondisi tersebut di pertambangan di Eropa, yang belum mempunyai fasilitas sanitasi yang memadai (Gandahusada, dkk. 1998). Cacing ini juga dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis antara 300 C utara dan selatan khatulistiwa. Beigal, Grenburg, dan Ostfeld (2000) menambahkan, bahwa Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah laut tengah, Asia Timur, Asia Tenggara, dan tersebar di Amerika Selatan. Sedangkan Necator americanus dibawa dari Afrika dan kini tersebar sampai ke Amerika Serikat (Volk dan Wheeler, 1990; Kotpal, dkk. 1981). Sejarah kedua cacing ini sangatlah berbeda, sehingga banyak orang mengenal A. duodenale sebagai cacing tambang dunia lama dan N. americanus cacing tambang dunia baru (Volk dan Wheeler, 1990). Kedua jenis cacing ini banyak menginfeksi orang-orang di sekitar pertambangan dan perkebunan. N. americanus dan A. duodenale adalah 2 cacing yang 90% dapat mengakibatkan kekurangan zat besi (anemia).

  2.   Morfologi dan Sifat-sifatnya

    Ancylostoma duodenale
Cacing betina, panjang 10 – 30 mm, diameter 0,60 mm
Cacing jantan, panjang 8 – 11 mm, diameter 0,45 mm
Mulutnya mampunyai dua pasang gigi
    Necator Americanus
Cacing betina, panjang 9 – 11 mm, diameter 0,35 mm
Cacing jantan, panjang 5 – 9 mm, diameter 0,30 mm
Mulutnya mempunyai dua pasang gigi

     3. Habitat dan Cara Penularan
 
Cacing dewasa hidupnya di dalam intestinum.
Penularan penyakit terjadi bilamana larva cacing ( bentuk filaria ) menembus kulit.
Lingkaran hidup dimulai  cacing betina menghasilkan telur. Telur ini keluar bersama veces penderita. Pada tanah yang besah telur menetas manjadi larva bentuk rhabditia, kemudian tumbuh menjadi larva bentuk filarial.
Larva bentuk filaria ini menembus kulit manusia yang tidak terlindungi, masuk ke dalam aliran darah, sampai ke paru–paru, menembus dinding alveolus, naik ke saluran nafas bagian atas sampai di epiglottis, pindah ke oesophagus kemudian tertelan, sampai di intestinum, menjadi dewasa dan cacing betinanya menghasilkan telur kemudian mengulangi siklus tadi
    Gambaran Klinik Penyakit yang Ditimbulkan
Pada tempat masuknya larva menembus kulit akan menimbulkan rasa gatal. Migrasi larva yang menembus alveolus akan menyebabkan perdarahan perdaran kecil namun seringlaki tidak menunjukkan gejala- gejala pneumonia.
Cacing dewasanya menghuni intastinum dan mengisap darah sebagai makanannya. Hal ini menimbulkan anemia, yang terutama disebabkan oleh perdaran pada bekas gigitan cacing, karena cacingnya mengeluarkan anticoagulant ketika ia mengisap darah.
Gejala klinik yang timbul bervariasi  bergantung pada beratnya infeksi. Gejala yang sering muncul adalah lemah, lesu, pucat, sesak bila bekerja berat, tidak enak perut, perut buncit, Anemia, dam malnutrisi.
Anemia karena ancylostoma duodenale dan necator americanus biasanya berat. Hemoglobin biasanya di bawah 10 gr/100 cc darah dan jumlah erythrocyte di bawah satu juta 〖mm〗^3. Jenis anemianya adalah anemia hypochromic microcytic.

Semoga artikenya bermanfaat.
-----------------------------------------------------------------
Komentar dari sahabat blogger, akan menjadi motivasiku untuk selalu berbagi !



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)