1. Faktor
internal
faktor internal adalah
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat
mempengaruhi tingkat stres yang mereka alami, antara lain:
a. Kecenderungan
perfeksionis adalah kecenderungan untuk menetapkan standar yang sangat tinggi
dan mengharapkan diri sendiri untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal,
yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan jika tidak tercapai.
b. Rasa
rendah diri atau kurang percaya diri adalah perasaan tidak percaya diri atau
merasa rendah diri, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan dalam situasi
sosial atau akademik.
c. Kecemasan
yang berlebihan adalah perasaan cemas atau khawatir yang terus-menerus dan
berlebihan, bahkan dalam situasi yang seharusnya tidak menimbulkan kecemasan
yang berarti.
d. Gangguan
mental seperti depresi dan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang
serius yang dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak bahagia yang
berkepanjangan.
e. Kondisi
kesehatan fisik yang buruk dapat menyebabkan stres pada siswa karena kondisi
kesehatan yang buruk dapat mempengaruhi kesejahteraan umum dan kemampuan siswa
untuk berkonsentrasi dan belajar di sekolah.
f.
Ketidakmampuan dalam mengelola emosi dapat
menyebabkan stres karena siswa mungkin merasa sulit untuk mengatasi emosi
negatif dan merasa tertekan atau cemas dalam situasi yang sulit atau menantang.
2. Faktor
eksternal
faktor eksternal adalah
faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar siswa yang dapat
mempengaruhi tingkat stres yang mereka alami, antara lain:
a. Tuntutan
akademik yang tinggi
Tuntutan akademik yang tinggi, seperti ujian dan tugas
yang banyak dan sulit, dapat menjadi sumber stres bagi siswa. Siswa mungkin
merasa tertekan untuk meraih nilai yang tinggi dan memenuhi ekspektasi orang
tua dan guru.
b. Masalah
interpersonal dengan teman sebaya atau keluarga
Konflik dengan teman sebaya atau masalah di dalam
keluarga juga dapat menyebabkan stres pada siswa. Siswa mungkin merasa sulit
untuk menyelesaikan masalah ini dan merasa tertekan oleh konflik yang terjadi.
c. Ketidakstabilan
keuangan keluarga
Masalah keuangan dalam keluarga dapat menjadi sumber
stres bagi siswa. Siswa mungkin merasa khawatir tentang masa depan keluarga dan
merasa sulit untuk berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah.
d. Gangguan
mental seperti depresi dan kecemasan
Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan dapat
menyebabkan stres pada siswa. Siswa yang mengalami masalah mental mungkin
merasa kesulitan untuk berkonsentrasi dan merasa mudah stres dalam situasi yang
sulit.
e. Kecenderungan
perfeksionis
Kecenderungan perfeksionis dapat membuat siswa merasa
tertekan untuk mencapai standar yang sangat tinggi dalam segala hal. Siswa yang
perfeksionis mungkin merasa sulit untuk menerima kegagalan dan merasa stres
jika mereka tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f.
Lingkungan sekolah yang tidak mendukung
atau tidak aman
Lingkungan sekolah yang tidak mendukung atau tidak
aman juga dapat menyebabkan stres pada siswa. Siswa mungkin merasa sulit untuk
belajar dan berkonsentrasi jika mereka merasa tidak aman atau tidak nyaman di
sekolah.
g. Keterbatasan
waktu untuk melakukan aktivitas yang diinginkan
Keterbatasan waktu untuk melakukan aktivitas yang
diinginkan, seperti olahraga atau bersosialisasi, dapat menyebabkan stres pada
siswa. Siswa mungkin merasa tertekan karena merasa tidak punya waktu untuk
melakukan kegiatan yang menyenangkan atau bersantai setelah sekolah.